Lirik Qosidah Mbah Modin

7 Agustus 2010
Mbah modiin..hoooo
Aku ingin jadi menantumu...
Agar dapat berjuang..oh bersama putrimuu...
Mbah modin 2x...luar biasa punya anak tiga cewek semua
Mbah modin 2x..apa resepnya putrinya cantik dan pinter ngaji semua..
Aku bingung pilih yang mana tiga tiganya oh..mempesona
Yang nomer satu hafidz qur’anya dua dan tiga alim kitabnya..
Mbah modin2x.. tolonglah beri jalan keluarnya....
Back voc...
[Mbah modin 2x...luar biasa punya anak tiga cewek semua..
Mbah modin 2x..apa resepnya putrinya cantik dan pinter ngaji semua.. ]
Mbah modin ini kata saya status masih perjaka sudah bekerja boyongan pesantren tua..
Mbah modin tolong di terima menjadi menantunya agar kita bisa berjuang bersama..
Mbah modiin 2x...di kata aku sedang mabuk cinta...[yeee]
Back voc..
[Mbah modin 2x...luar biasa punya anak tiga cewek semua
Mbah modin 2x..apa resepnya putrinya cantik dan pinter ngaji semua..]
Mbah modin ini kata saya status masih perjaka sudah bekerja boyongan pesantren tua..[yee]
Mbah modin mohon di terima menjadi menantunya agar kita bisa berjuang bersama..
Mbah modin tolong di terima menjadi menantunya agar kita bisa berjuang bersama..
Mbah modiin 2x di kata aku sedang mabuk cinta,,,,,
Back voc
[Mbah modin 2x...luar biasa punya anak tiga cewek semua
Mbah modin 2x..apa resepnya putrinya cantik dan pinter ngaji semua..]
Aku bingung pilih yang mana tiga tiganya oh..memepesona
Yang nomer satu hafidz qur’anya yang 2 dan tiga alim kitabnya..
Mbah modin tolonglah beri jalan keluarnya....

Jadikan Hati Seluas Telaga

29 April 2010

Siang itu Mbah Yai menghampiri seorang muridnya yang wajahnya belakangan ini
selalu tampak murung. "Saya lihat akhir-akhir ini sampean sering murung,Gus? Ada apa? Padahal ada banyak hal yang indah di dunia ini? Kemana perginya wajah bersyukurmu? "Tanya mbah Yai
.
"Ngaten Yai,,,Saya rasakan belakangan ini hidup saya penuh masalah. Rasanya Sulit bagi saya untuk tersenyum. Ada saja masalah datang seperti tak ada habis-habisnya, " jawab sang murid.

Mbah Yai tersenyum. "Gus,tolong ambilkan segelas air dan dua genggam garam. Bawa
kemari,Biar kuperbaiki suasana hatimu itu."Si murid pun beranjak pelan
tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan Yainya itu, lalu kembali lagi membawa gelas
dan garam sebagaimana yang diminta.

"Sekarang Coba sampean ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu," kata mbah Yai.
"Setelah itu coba sampean minum airnya sedikit." Si murid pun melakukannya.
Wajahnya kini meringis karena meminum air asin. "Bagaimana rasanya?" tanya Mbah Yai.
"Asin, dan perut saya jadi mual yai,," jawab si murid dengan wajah yang masih
meringis.

Mbah Yai tersenyum melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.
"Sekarang sampean ikut saya." Mbah Yai mengajak muridnya ke sendang di dekat
tempat mereka. "Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke sendang." Si murid
menebarkan segenggam garam yang tersisa ke sendang, tanpa bicara.
Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak
dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan Yainya, begitu pikirnya.

"Sekarang, coba sampean minum air sendang itu," kata Mbah Yai sambil mencari batu
yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir sendang. Si murid
menangkupkan kedua tangannya, mengambil air sendang, dan memasukkan ke
mulutnya lalu meneguknya. Ketika air sendang yang dingin dan segar mengalir di
tenggorokannya, Mbah Yai bertanya kepadanya, "Bagaimana rasanya?" "Segar,
segar sekali yai,," kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya.
Tentu saja, sendang ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan
airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti, air sendang ini juga
menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.

"Terasakah rasa garam yang sampean tebarkan tadi?" tanya mbah Yai "Tidak sama
sekali yai," kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Mbah Yai
hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air sendang
sampai puas.

"Gus," kata Sang Yai setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah dalam
hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya
segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang
kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya
tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang
lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia
seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah." Si murid terdiam,
mendengarkan.

"Tapi Gus, rasa “asin” dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung
dari besarnya kalbu yang menampungnya. Jadi,supaya tidak merasa menderita,
berhentilah jadi gelas. Jadikan kalbu dalam dadamu menjadi seluas telaga agar
sampean bisa menikmati hidup" (k_ndr)

Enkau Maha dari segala maha

17 Februari 2010
Gusti Allah...

Engkau tidak butuh solatku

Engkau tidak butuh puasaku

Engkau tidak butuh Zakatku

Engkau tidak butuh sodaqohku

Engkau tidak butuh..Tidak butuh semua ibadahku...

Karena Engkau adalah maha dari segala maha

Karena Engkau adalah mahanya maha

Tapi aku tidak peduli....

Kan tetap ku lakukan semua itu

Atas rasa cintaku padaMU

Hinggaku terjerat cintaMU

Tuk dapatkan nikmat ridhoMU

Kanjeng Nabi Muhammad SAW

19 Januari 2010
Muhammadun basya rulla kalbasyari
Balhu wal khayakuttibainal khajari

Kanjeng Nabi Muhammad iku manungso
Nanging ora koyo lumrahe manungso

Balik Kanjeng Nabi iku koyo inten
Kumpul karo jines watu dudu inten

tembang pacol

10 Januari 2010
gundul-gundul pacol gembelengan,
nyunggi-nyunggi wakol gembelengan,
wakol nglempang segane dadi sak latar,
wakol nglempang segane dadi sak latar.

~pacol tegese barang papat ojo sampe ocol~ pacol dibagi menjadi dua bagian
Gagang/paegangan pacol namanya : Doran tegese(maksudnya) Ndungo marang Pengeran (berdoa kepada yang Maha Esa)
Lempeng besi dibawah namanya :Bawak tegese(maksudnya) Obahing Awak (Geraknya tubuh)

jadi pacol itu gabungan dari berdo’a dan berusaha, jadi hidup itu pacol, ini salah satu pesan dari kanjeng sunan kali jogo

Salam rindu untuk ayah

Melihat fotomu Abah....
Ada kerinduan di hatiku...
Enam tahun yang lalu tepatnya tanggal 27 juni 2003,lima belas hari setelah ulang tahunku
Engkau meninggalkan Aku,Saudaraku,dan Ibu.
Engkau meninggalkan kami untuk selamanya.
Meskipun saat itu aku tidak dapat menungguimu saat terakhir..
Namun aku tidak kecewa mendengar engkau pergi kepangkuaNYA.
Dengan senyum dan ikhlas aku yakin bekal yang kau bawa lebih dari cukup.
Abah.....
Aku kagum dengan gaya hidupmu yang sederhana.
Kepergianmu mengajarkan kedewasaan dan mengajarkan aku betapa penting arti hidup untuk berguna bagi sesama..
Kepergianmu mengajarkan bagaimana harus mencintai dan menyayangi..
Kepergianmu mengajarkan Bagaimana harus tulus berkorban dan bersabar dalam meneruskan perjuanganmu yang wajib di lestarikan,di jaga keutuhanya,dan di kembangkan...
Abah...
Kini engkau meninggalkan rindu yang tertoreh demikian dalam..
Entah kapan aku dapat berjumpa kembali...
Walau hanya dalam mimpi...
Sungguh saat-saat itu sangat aku nanti..
Penuhilah mimpiku dengan kehadiranmu..
Sungguh aku merindukanmu...
Dalam diam menetes air mataku...
Abah...
Aku mohon maaf atas keluputanku yang kusengaja maupun tidak..
Sinarilah kami dengan sinarnya sorga..
Bimbinglah kami meskipun kau di sana..
Abah..
Ada dan tiada engkau selalu ku cinta..
Kepada ALLAH ku haturkan doa dimana engkau selalu bahagia
Dimana raga dan jiwamu berada.
Abah.....Aku bangga menjadi anakmu.

Anak dan Kiyai tentang Tuhan

8 Januari 2010
Suatu hari ada seorang anak bernama sugeng,ia terkenal cerdas dan nylenèh,bahkan bapakè di bikin jengkel dgn ulah serta pertanyaan aneh2 yg ditanyakan kepadanya,salah satunya bertanya apakah ALLAH itu ada.bapakè sugeng berusaha menjawab sebisanya,tp sugeng tetap tdk bs menerima jawaban yg di berikan bpknya.Akhirnya sugeng menemui Kyai terkenal di kampungnya dgn maksud bertanya tentang adanya Allah.Dengan gaya dan pertanyaan yg anehnya sbg berikut:
Sugeng:Yai..Apa tuhan itu ada?
Kyai:Ya jelas ada to lèè..masa Tuhan ga ada.
Sugeng:Okey yai..skrg kl ada,seperti apa Tuhan itu?jg warna dan baunya yai??
Kyai:Kl itu pertanyaanmu,ora ckp di jawab hari ini. Ws sore Pak yai mau ngaji,Kamu dtg lg ksn besok hari kamis,purun nopo mboten hari kamis kesini?
Sugeng:Okey yai..*dgn gaya aga kemaki*.
Pada hari kamis sugeng bener2 sowan kyai dgn tetap bertanya tentang adanya tuhan.
Kyai:Kenapa kamu kesini
Sugeng:Lah..kan dawuhe yai saya harus kesini hari kamis.
Kyai:Apakah kamu yakin skrg ini hari kamis,bentuknya seperti apa,warnane seperti apa hari kamis itu?kok awakmu yakin kl skrg hari kamis?
Sugeng:....(diam dgn kebingunganya ktka ditanya bentuk dan warna hari kamis,"Mengapa saya yakin betul kalau hari ini hari kamis ya?")
Kyai:hoe..malah nglamun.
Sugeng:Maaf Yai saya tdk jadi tanya tentang Tuhan,saya sdh tau,bahwa utk mengetahui adanya Allah cukup diyakini dalam hati,matursembahnuwun Yai,kulo nyuwun pamit mau pulang,Saya sdh tau Allah itu ada.(Dalam hati sugeng"Alhamdulillah"ini jawaban yg ta cari)

Doa syi'ir

7 Januari 2010
BISMILLAAHIR ROKHMAANIR ROKHIIM

Karya : Habib Ahmad bin Umar bin Smith.

AAMIIN YAA ALLOH YAA ROHMAN YAA ROKHIIM * ANTAL JAWAADUL KHALIM WA ANTA NI’MAL MU’IN
Amiin yaa Alloh duh gusti kang melasi *panjenengan moho lumo aris lan mitulungi

SA-ALTUKA ROBBII SHIKHKHATAL QOLBI WALJASAD * WA ‘AFIYATAL-ABDAANI WAL-AHLI WAL WALAD
Duh Gusti kulo nyuwun sehat manah lan rogo * Lan waras badan kulo putro lan keluargo.

WA THUULA KHAYAATIN FII KAMAALISTIQOOTIN * WA KHIFDZOM MINAL-I’JAABI WALKIBRI WALKHASAD
Lan panjang umur kanthi sampurno istiqomah * karekso saking ‘ujub gumede drengki manah.

WARIZQON KHALAALAW WAASI’AN GHOIRO NAAQISHIN * YAKUUNU LANAA ‘AUNAN ‘ALAA MANHAJIR ROSYAD
Lan rizqi khalal ingkang jembar tan kekurangan * Kang mitulungi kulo ing mergi kaleresan.

WAKHAQQOKA ‘ARIFNII WAWAFFIQ ILAAHI LIL * QIYAAMI BIHI FADHLAW WAJUUDAM MA’ALMADAD
Duh gusti nyuwun ngertus dateng haq panjenengan * Sagetho njumenengi kanthi anugreg Tuan.

WA ‘ARRIFNI KHAQQOL MUSHTHOFA LILQIYAAMI BIH * ‘ALAA MAA TUKHIBBUHU WATARDHOOHU YAA SHOMAD
Lan nyuwun ngertus dateng khaqipun kanjeng Nabi * Sagetho njumenengi ingkang Tuan ridhoni.

WA ‘ARRIFNI KHQQOL MUSLIMIINA BI-ASRIHI * ‘ALAYYA WAWAFFIQ LIL QIYAAMI ‘ALAL ABAD
Lan mugi paring ngertus khaqipun tiyang islam * Sagetho njumenengi kulo dateng khaq adam.

DO’A SYI’IR

Karya : Gus Miek ( Khamim Jazuli )

BISMILLAAHIR ROKHMAANIR ROKHIIM

YAA KHALIIM YAA KHANNAN YAA MALIKU YAA MUBIN * WALAA NATHLUBU SYAI-AN ILLAA ANTA YAA MU’IIN
Duh Gusti ingkang aris asih kang angrathoni * Namung nyuwun ing Tuan dzat ingkang mitulungi.

ROBBANASTAQIM DZIKROONAA WADZIKROLGHOFILIIN * WAJMA’NAA FIL-ABROORI KHIYAARIKAL FAA-IZIIN
Duh nyuwun langgeng dzikir soho dzikrolghofilin * Mugiho kitho kempal tiyang sahe faiziin.

SYAKAUNAA KA ROBBANAA BAABA DHU’FI NAFSINAA * LI TAGHFIROLANAA GHOFFAARU WALITUKHSINANAA
Duh Gusti ngaturaken apese badan kulo * Mugi paring ngapunten lan sahe dateng kitho.

BIDAWAAMIL MA’RIFATI ADIM LIQOO-ANAA * BI KHADHROTIKA ILAAHANAA YAA ILAAHANAA
Mugiho kulo langgeng ma’rifat dateng Tuan * Tansah pinanggeh kulo dateng ngarso pangeran

SA-ALNAAKAL -ISTIQOOMATA FII TADZKKURIK * WAS TIQOOMATANAA FII TASYAKKURI NI’AMIK
Duh Gusti nyuwun langgeng emut ing panjenengan * soho tansah nyukuri sedoyo keni’matan.

YAA KARIIM YAA KARIIM AN ‘IMNAA BINI’MATIK * YAA ARKHAMAR ROOKHIMIIN IRKHAMNAA BIROKHMATIK
Duh Gusti dzat kang lumo paringo keni’matan * Duh Gusti ingkang asih paringo kawelasan.

YAA LATHIIFU YAA KHOBIIR NAJJINAA MINAL MIKHAN * YAA QOWIYYU YAA MATIIN ANJINAA MINAL-IKHAN
Duh Gusti ingkang welas kang kiyat lan waspodo * Nyuwun wilujeng saking sedoyo poncoboyo.

ROBBANAA AKHSILLANAA DZOHIROW WABATHINAA * MA’A KHUSNIDZDZONNI BIKHADHROTIKA YAA MANNAAN
Pangeran panjenengan dandosi kulo niki * lahir bathin sarono manah sahe kang suci.

YAA JALIILU BIJALAALIKA ATSBITIL-IIMAAN * ROBBANAA KHOIROL MUNZILIINA ANZILIL MINAN
Duh Gusti moho agung nyuwun tetepe Iman * Dateng kulo sedoyo paringo kanugerahan.

WA YAA ‘ALIIMU A’THI LANAA ‘ILMAMMU’MALAA * WALIRO’IYYATINAA ‘ILMAYYUDKHILAL JINAAN
Pangeran moho persho nyuwun kulo sedoyo * ‘Ilmu lan ngamal kulo dados mlebet suargo.

BIJUUDIKA YAA JAWAAD YAA WAKHIDU YAA SHOMAD * IJ’ALNAA MINAL FAA-IZIINA FAUZAN FIL-ABAD
Pangeran moho luman suci lan sinejo * Mugi kulo sedoyo dadoso tiyang bejo.

YAA SAMII’U YAA BASHIIR YAA WAAJIDU YAA AKHAD * SA-ALNAAKA NI’MATALLAATUKHSHO ANTAL MA’AAD
Duh Gusti moho mireng mirsani lan ngijeni * Nyuwun kulo ing ni’mat ingkang tanpo ngitungi.

WA ANTA SHOOKHIBU KUN FAYAKUN IDZA AROD * TA SYAI-AW WUJUDAHU ANTA MURIIDUL MUROD
Panjenengan lamun kerso wujudo nuli ono * Mboten wonten alangan panjenengan lamun kerso.

YAA GHONIYYU YAA KHAMIIDU WAYAA ROZZAAQU QOD * ROJAUNAA SALAAMATANAA FIDDAROINI FAQOTH
Duh Gusti dzat kang sugih pinuji lan ngerzeqeni * Nyuwun kulo ing slamet dunyo akhirot sami.

BI-ISMIKAL ‘ADZIIMI KHASHSHIL JAMII’A MAA QOSHOD * NAAHU MIN DZIKRIKA WATTASYAKKURI FIL -AUQOOT
Kelawan Asmo agung Tuan mugi khasil sedoyo * Sejo sagetho eleng syukur sediyo kolo.

YAA ‘ALIYYU YAA ‘ADZIIMU YAA QOHHAARU BIFADH * LIKA SALLAMTANAA MINAL-AHWAALI WAL-AAFAAT
Duh Gusti ingkang luhur agung murbo meseso * Nyuwun slamet kulo sedoyo saking poncoboyo.

YAA SALAAMU YAA SALAAM YAA QOODHIYAL KHAAJAAT * YAA ROFII’UR FA’NAA ‘INDAKA A’LADDAROJAAT
Duh Gusti ingkang paring sedoyo khajat kulo * Mugi nginggahno kulo ing drajat luhur mulo.

YAA AWWALU YAA AKHIRU SA-ALNAKA BI’AD * LIKA RIDHOO-AM MAQRUUNAM BIKHUSNIL-I’TIQOOD
Duh Gusti Awwal akhir nyuwun kulo sedoyo * Karidhon Tuan sartho baguse teqod kulo.

ROBBI ROBBAL’IZZATI QINAA MINAL MIFSIDAAT * SALLIMNAA MINAL-AHWAALI WAMINAL MUHLIKAAT
Pangeran moho luhur mugi paring pangrekso * Slamet saking sedoyo pekewuh lan pengrisak.

LAQOD KHAQQO QOULUKAL MAKTUUBU FII FURQOONIK * MAN ‘AROFAKA BIJADDIKA LAFII JANNATIK
Saestu leres dawuh Tuan wonten ing Qur’an * Sopo wonge ma’rifat mlebu suargo Tuan.

AL QUR’AN KALAAMULLOH KALAAMULLOHIL KHANNAAN * WA-ADKHILNAA BIDZAALIKA FAROODIISAL JINAN
Al qur’an dawuh Alloh Gusti kang moho welas * Mugi dadoso lantaran mlebet suargo firdaus.

YAA KHAFIIDZU YAA NASHIIR YAA WAKIILU YAA ALLOH * BAARIK LANAA WALAHUM AJMA’IN YAA ALLOH
Duh Gusti dzat kang ngrekso nulung lan kapercoyo * Mugi paringo berkah dateng kulo sedoyo

BIJAAHIN NABI SHOLLAL-ILAAHU WASALLAMAA * ‘ALAIHI WA-AALIN DAAMA WALKHAMDU LIL-AKHAD
Sholawat salam mugiho katur dateng njeng nabi * Keluargo lan sedoyo puji LILLAAHI ROBBI

SEMOGA KITA DIMASUKKAN DALAM GOLANGAN ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG DI DUNIA ATAU DI AKHIRAT KELAK BERKUMPUL BERSAMA-SAMA SALAFUSHSHOLIH ( GUS MIEK,KH AHMAD SHIDDIQ,KH ABDULKHAMID ) AMIN YAA ROBBAL’ALAMIIN…………………ALFATIKHAH……..

Lir Ilir

5 Januari 2010
Lir-ilir, lir-ilir
tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane mumpung jembar kalangane
Yo surako… surak hiyo… Sayup-sayup bangun (dari tidur)
Pohon sudah mulai bersemi,
Demikian menghijau bagaikan gairah pengantin baru
Anak penggembala, tolong panjatkan pohon blimbing itu,? (blimbing apa??)
walaupun licin(susah) tetap panjatlah untuk mencuci pakaian
Pakaian-pakaian yang koyak(buruk) disisihkan
Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore
Mumpung terang rembulannya
Mumpung banyak waktu luang
Mari bersorak-sorak ayo…

Tembang diatas sungguh luar biasa maknanya, kanjeng Sunan memberikan pelajaran hakikat kehidupan dalam bentuk syair yang indah dan mudah diingat, coba mari kita kupas bait perbait dari makna tembang ini,

1. Lir-ilir, lir-ilir tembang ini dimulai dengan ilir-ilir artinya bangun-bangun atau bisa diartikan hiduplah (sejatinya tidur itu mati) bisa juga dimaknai sebagai sadarlah. Tetapi apa yang perlu dibangunkan? yaitu hidup kita (ingsun) hidupnya Apa ? Ruh? kesadaran ? fikiran? —terserah kita yang penting disini ada sesuatu yang dihidupkan, dan jangan lupa disini ada unsur angin, berarti cara menghidupkannya ada gerak..(kita fikirkan ini)..gerak menghasilkan udara. ini adalah ajakan berdzikir. dzikir yang bagaimana??? (kita tanyakan pada diri kita masing-masing).

dengan berdzikir maka ada sesuatu yang dihidupkan.(kita fikirkan ini)

2. tandure wus sumilir, Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar kemudian dilanjutkan dengan bait berikutnya, bait ini mengandung makna kalau sudah berdzikir maka disitu akan didapatkan manfaat yang dapat menghidupkan pohon yang hijau dan indah. Apakah ini pohon dhohir? tentu tidak pohon disini adalah pohon kalimatan toyyibah. yang akarnya tetap tertancap di bumi dan cabangnya ada empat serta tiap cabangnya menghasilkan buah makrifat atas izin Tuhannya.

3. Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi, Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro. Bait ini memberikan petunjuk bahwa untuk mencapai buah dari pohon itu kita harus jadi anak gembala, apa yang kita gembala? ya diri kita sendiri yang perlu kita gembala, hawa kita, nafsu kita yng perlu kita gembalakan, kita didik dan kita jadikan kendaraan untuk bisa mencapai buah dari pohon toyyibah itu.

Susah susah ya ambil buah itu, meskipun susah buah dari pohon itu harus kita ambil untuk mencuci pakaian kita, pakaian dhohir? tetnu bukan, pakaian disini adalah pakaian Taqwa, pakaian taqwa ini harus kita cuci dengan buah dari pohon itu.

4. Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir, Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore Pakaian kita (taqwa) harus kita bersihkan, yang jelek jelek kita singkirkan, kita tinggalkan, perbaiki, rajutlah hingga menjadi pakain yang indah ”sebaik-baik pakaian adalah pakaian taqwa“. Kemudian jika pakaian kita sudah dibersihkan, sudah kita rajut sangat indah maka pakaian kita itu kita kenakan, kita pakai untuk kembali ke Tuhan (Inna LILLAH).

5. Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane, Yo surako… surak hiyo… Bait ini mengingatkan kita untuk cepat-cepat bangun/sadar, cepat mengambil buah dari pohon toyyibah, kemudian mencuci pakaian dengan sari buah/air dari pohon toyyibah tersebut untuk mencuci pakaian kita (pakaian Taqwa). dengan pakaian Taqwa itu kita kembil ke Tuhan dengan menggunakan pakain yang indah. sehingga kita kembali ke pada-NYA sebagai Muttaqin.

Mumpung masih ada kesempatan, mari kita cepat-cepat untuk mengambil buah Itu, untuk bisa mencapai buah itu, kita harus bangun/sadar/nglilir dari tidak sadar/tidur, karena untuk mencapai buah itu sangat licin, mudah terpeleset jadi harus sadar, untuk bisa sadar harus Dzikir karena Dzikir itu untuk menyadarkan ruh kita dan mengingat Tuhan. (Keluar dari Lupa, masuk Kepada Ingat)

sehingga kita bisa mengambil buah itu, kita pakai untuk mencuci pakaian Taqwa kemudian kita

Inna LILLAHI wa Inna ILLAIHI ROJIUUN. “sesunggunya saya dari Alloh, dan kembali kepada Alloh”. Amiin

Semoga bermanfaat,
 

Total Pageviews